Widget HTML #1

Angklung Sebagai Alat Musik Tradisional Indonesia

Angklung Sebagai Alat Musik Tradisional Indonesia. Angklung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia (Intangible, Cultural Heritage of Humanity) oleh Organisasi pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan November 2010.
Angklung Sebagai Alat Musik Tradisional Indonesia

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Seperti dikutip Wikipedia.org.

Secara umum alat music Angklung adalah alat musik jenis ideophone yang terbuat dari bambu.terdapat dua model angklung yaitu angklung yang dipukul dan angklung yang cara membunyikannya dengan digoyangkan dengan tangan. Angklung yang cara membunyikannya dipukul seperti marimba maupun xylophone. Angklung yang cara membunyikannya digoyang dengan tangan terdiri dari dua, tiga bahkan empat tabung yang dibingkai dalam satu kerangka bamboo yang disebut ancak.

Angklung ditetapkan pula sebagai alat pendidikan musik sejak tanggal 23 Agustus 1968. melalui Keputusan Menteri Kebudayaan No.082/1968 tentang penetapan angklung sebagai alat pendidikan musik namun sampai saat ini pengembangan maupun penerapannya di sekolah-sekolah masih sangat minim. Perhatian dunia perguruan tinggi seni khususnya memang masih sangat kurang hal ini disebabkan pula masih sangat jarang Perguruan Tinggi yang memberikan materi mata kuliah angklung sehingga aspek metodologis dan praksisnya dalam pertunjukan musik kurang berkembang.

Alat music Angklung tradisional terdapat di berbagai daerah (Jawa, Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan) di Indonesia, misalnya angklung banyuwangi, angklung ini termasuk kombinasi antara angklung yang dipukul seperti gambang, xylophone dan angkung yang digoyangkan tangan. Namun angklung yang saat ini banyak dikenal adalah angklung yang digoyangkan dengan tangan berawal dari ide kreatif Bapak Daeng Soetigna pada tahun 1938 dengan sistem tangga nada diatonic sedangkan angklung tradisional menggunakan sistem tangga nada pentatonic. Perubahan Angklung tradisional pentatonic dengan segala fungsinya bagi masyarakat menjadi angklung diatonic modern inilah yang berdampak pada pengembangan musical dan perspektif budaya.

Berikut adalah beberapa Jenis Angklung
  1. Angklung Kanekes
  2. Angklung Reyog
  3. Angklung Banyuwangi
  4. Angklung Bali
  5. Angklung Dogdog Lojor
  6. Angklung Gubrag
  7. Angklung Badeng
  8. Buncis
  9. Angklung Padaeng
  10. Angklung Sarinande
  11. Angklung Toel
  12. Angklung Sri-Murni
Sumber : A. M. Susilo Pradoko