Widget HTML #1

Fungsi Alat Musik Tradisional Calung

Fungsi Alat Musik Tradisional Calung. Awal mula musik calung adalah berasal dari seorang anak yang mengusir burung di sawah. Anak tersebut menggunakan belahan bambu yang disebut kekeprak untuk mengusir burung. Akhirnya, potongan kekeprak ini yang menjadi awal alat musik calung.

Calung merupakan salah satu benda yang selalu digunakan dalam upacara pertanian. calung adalah alat yang disakralkan dan dalam memainkannya ada irama serta tembang tertentu. Selain itu juga, memainkan calung dipercaya dapat mencegah bala (musibah) dan juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Calung merupakan salah satu kesenian yang masih bisa bertahan hingga kini bersama dengan angklung. Sedangkan tiga kesenian lainnya tidak bisa lagi menjaga eksistensinya dan bahkan dikategorikan kedalam warisan budaya Sunda yang hampir punah.

Fungsi Alat Musik Tradisional Calung

Definisi Alat Musik Calung

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

Calung adalah seperangkat alat musik yang terbuat dari bambu. Teknik permainannya dengan cara dipukul. Alat musik calung makin lama makin berkembang seirama dengan perkembangan tradisinya.

Calung adalah alat musik yang masuk dalam kategori idiophone yaitu alat musik dimana badan alat musik itu sendiri yang menjadi sumber bunyi. Calung juga termasuk alat musik perkusi karena cara memainkannya dengan dipukul. Terdapat beberapa alat musik tradisional yang berbahan dasar bambu yang sedikit banyak memiliki kemiripan dengan calung namun memiliki penamaan yang berbeda di setiap daerah.

Fungsi Alat Musik Calung

Awal mulanya calung dipentaskan untuk mengiringi upacara-upacara adat sunda sebagai ritual perayaan masyarakat Jawa Barat, namun dengan berkembangnya zaman calung berubah fungsi menjadi alat musik yang manghibur masyarakat dengan menghasilkan harmoni yang indah.

Proses Pembuatan Alat Musik Calung

Proses dalam membuat calung memerlukan waktu sampai berbulan–bulan bahkan terbilang tahun lamanya. Dimulai dari pemilihan bambu, biasanya dipilihnya jenis bambu tutul atau bambu wulung, penebangan dan pengeringan bambu.

Cara untuk membuat Calung sebetulnya cukup sederhana,pertama kita sediakan alatnya seperti: Gergaji, bedog (pisau yang besar), dan amplas. Untuk bahan pembuatan Calung adalah: awi wulung (bambu hitam) atau bisa juga menggunakan bahan awi temen (bambu yang berwarna putih). Pertama-tama kita potong awi wulung (bambu hitam) dengan gergaji menjadi 8 bagian dengan ukuran 14 cm sampai 22 cm, lalu potong bambu yang sudah dibelah menggunakan bedog dibagian luar kedalam bambu agar membuat sopakan dibambu, lalu lubangi sedikit dibagian sisi kiri dan sisi kanan bambu, buat bambu yang memanjang kira-kira 35 cm untuk menyambungkan semua bambu tersebut, lalu potong bambu seukuran sekitar 5 cm untuk pegangan tangan pada calung, dan sediakan potongan plastik untuk menahan bambu. 'etelah amplas semua bahan yang sudah jadi lalu sambungkan satu persatu bambudengan bambu yang memanjang dan masukan plastik untuk menahan bambu agar tidak berantakan, setelah memasukan 4 dari 8 bambu lalu masukan peganganya setelah itu masukkan sisa 4 bambu lainnya, ulangi dengan cara yang sama seperti di awal,maka jadilah calung.

Dikutip Dari Berbagai Sumber.