Widget HTML #1

Fungsi Alat Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Fungsi Alat Pembakar Bunsen (Bunsen Burner). Bunsen burner merupakan alat pembakar ( burner ) pertama yang dapat menghasilkan nyala api premix ( premix flame ). Alat ini ditemukan oleh Robert William Bunsen (1811-1899) pada tahun 1855. Bunsen burner ini menggunakan prinsip pengaturan aliran campuran udara-bahan bakar gas secara kontinyu. Bahan bakar gas masuk ke dalam burner melalui saluran masuk pipa di dasar burner yang ujung pipanya berbentuk nozzle agar bahan bakar gas langsung dapat bercampur dengan baik dengan udara primer ( primary air ) yang masuk secara radial melalui control ring. 

Fungsi Alat Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)


Gas yang digunakan dapat berupa gas alam (biasanya metana) atau bahan bakar gas cair, seperti propana, butana, atau campuran keduanya. Sepanjang melewati tabung pembakar ( barrel ), gas dan udara akan bercampur dengan baik mendekati campuran homogen dan mengalir keluar dari ujung tabung pembakar secara kontinyu.

Fungsi Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya dalam sterilisasi jarum ose atau yang lain adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.

Cara Menggunakan Bunsen Burner

Perangkat yang digunakan saat ini secara aman membakar aliran kontinu dari gas yang mudah terbakar seperti gas alam (yang pada dasarnya metana) atau bahan bakar gas cair seperti propana, butana, atau campuran keduanya. 

Selang kait terhubung dengan mulut gas pada meja laboratorium dengan pipa karet. Kebanyakan meja laboratorium dilengkapi dengan beberapa saluran gas terhubung dengan sumber gas sentral, serta vakum, nitrogen, dan uap saluran. gas kemudian mengalir melalui dasar pembakar melalui lubang kecil di bagian bawah laras dan diarahkan ke atas. Terdapat celah terbuka di sisi bawah tabung untuk memasukkan udara ke dalam aliran melalui efek venturi, dan gas dibakar pada bagian atas tabung setelah dinyalakan oleh api atau bunga api. Metode yang paling umum dari menyalakan pembakar yaitu menggunakan korek api. 

Jumlah udara yang bercampur dengan aliran gas mempengaruhi kelengkapan pembakaran reaksi. Kurangnya udara akan menghasilkan reaksi yang tidak sempurna dan dengan demikian reaksi dilakukan pada suhu lebih sejuk, sementara aliran gas yang bercampur baik dengan udara menyediakan oksigen dalam jumlah ekimolar dan dengan demikian menghasilkan reaksi yang sempurna dan lebih panas. Aliran udara dapat dikontrol dengan membuka atau menutup bukaan celah di dasar laras, mirip dalam fungsi dengan katup sumbat pada karburator. 

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembakar_Bunsen