Widget HTML #1

Bedil-Bedilan Alat Permainan Tradisional Anak

Fungsialat.com - Diberi nama bedil-bedilan karena alat ini berfungsi sebagai bedil yaitu senjata untuk berperang. Alat ini dipakai dalam permainan perang-perangan dalam kehidupan anak-anak. baik yang dilakukan dengan sistem tunggalan (duel) maupun kelompok lawan kelompol Karena bertungsi sebagai senjata dalam perang-perangan maka alat ini disebut juga bedil-bedilan.

Bedil-Bedilan Alat Permainan Tradisional Anak

Cara Pembuatannya

Bahan Utamanya terdiri dari bambu sedangkan pemegang penumplu terbuat dari kayu jarak Bambu yang baik adalah bambu yang mudah diolah tetapi tidak mudah pecah misalnya tiing tali jenis bambu yang biasa dipakai tali pengikat.

Yang mula mula disiapkan adalah bagian pengalah (laras) untuk seluruh mimis (pelor) dan buah lempeni. Panjang pengalah lebih kurang 25 Cm dengan lubang bambu berdiameter ½ cm Pada bagian Panqkal panjangnya lebih kurang 15 cm diberi lapisan bambu yang lebih besar untuk menahan pengalah agar tidak mudah pecah Lapisan tersebut dinamakan sampleng don atau sampleng bagian belakang Kira - kira 3 cm dan ujung laras dipasang sampleng malu atau sampleng depan Fungsinya disamping sebagai penguat laras juga bertungsi untuk mengeraskan suara letusan Sampleng malu dapat dipasang sampai tiga lapis sedangkan sampleng don paling banyak dua lapis Sampleng don dibuat dan dipasang sama panjang tetapi sampleng malu makin ke ujung makin menjorok ke depan sehingga panjang bedil nampak lebih panjang hingga mencapai 35 cm atau lebih Untuk menambah keindahan bentuknya, maka sampleng paling luar diberi tajaman sepanjang kira-kira 7 cm dan pinggirannya diberi ukiran yang disebut reringgitan.

Menurut keterangan jumlah sampleng malu tidak boleh lebih dan tiga lapisan sebab akan membuat letusan tidak begitu nyaring. Tiga sampleng juga dapat diartikan sampleng dalam melambangkan Brahma sampleng tengah Wisnu dan sampleng luar iswara. Kata iswara dapat diasosiasikan suara. sehingga sampleng ketiga ltu diartikan menyempurnakan suara.

Untuk memasukkan mimis (pelor) sampai ke ujung pengalah dibuatkan penumplu Penumplu dibuat dari -bambu yang dibelah dan dihaluskan sehingga cukup masuk ke dalam laras Panjang penumplu harus lebih pendek kira-kira ½ 1 cm dari ujung pengalah sehingga mimis (pelor) yang dimasukkan tidak sampai keluar. Bagian pangkal penumplu dibuatkan pegangannya dari batang pohon jarak sepanjang kira-kira 5 cm Bagian yang dimasukkan itu tidak terhitung panjang penumplu Sebagai mimis (pelor) dipakai buah lempem yang hampir matang sehingga mudah masuk ke dalam pengalah dan membuat letupan cukup keras.

Alat bedil dari bambu ini dapat dibuat sendiri oleh anak-anak. walaupun sekah -sekali perlu minta bantuan kepada orang yang lebih tua Pada umumnya permainan itu dimainkan oleh anak-anak yang dilakukan secara berkelompok maupun tunggalan Pemain yang dinyatakan menang adalah pemain yang berhasil menembak musuh. Bagian badan yang boleh ditembak adalah bagian leher kebawah.

Cara Penggunaannya

Cara menembak adalah dengan memasukkan tertebih dahulu sebuah mimis lalu mendorongnya dengan penumplu sampai keujung pengalah. Mimis yang pertama ini tidak dapat meletus. Letusan akan terjadi kalau sudah didorongkan mimis yang kedua dengan dorongan yang lebih cepat dan lebih kuat. Mimis yang pertama tadi meleset ke luar dan melahirkan letupan yang keras, sedangkan mimis kedua akan menggantikan tempat mimis pertama tadi Demikian seterusnya.

Untuk melahirkan letusan yang lebih keras dapat dlakukan dengan jalan menumpulkan ujung penumplu yaitu dengan cara memukulkannya pada batu berkali-kali sehingga bentuknya seperti kampas pompa. Bentuk kampas seperti itu juga dimaksudkan untuk memompakan udara dalam pengalah. sehingga letusan menjadi lebih keras dan dapat diletuskan dua kali berturut-turut.